Jakarta

Kusnandar (45) telah lama bergelut dengan usaha balon gas, di tengah ancaman dan teman yang telah menjadi korban ledakan gas yang membahayakan. Kusnandar kini telah beralih membuka usaha odong-odong.

Sebelumnya Kusnandar menjadi balon gas di Pasar Citayam sejak 2005 hingga 2015, ditengah usahanya Kusnandar selalu berdoa agar selamat dari ledakan dan memiliki profesi baru.

“Usaha balon gas, dari tahun 2005 sampai 2015 sampai ganti odong, jualan di Pasar Citayam. Setelah punya odong-odong usaha balon gasnya tidak diteruskan lagi, soalnya bahaya juga kalau kebanyakan ngisi kan meledaknya sudah sama seperti bom. Kita juga kalau lagi ngisi (balon) sambil berdoa pengen ganti usaha gitu,” cerita Kusnandar di kediamannya Kawasan Cipayung, Depok, Jumat (19/4/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketakutan Kusnandar bukan tanpa sebab, beberapa rekannya sudah mengalami ledakan yang dikatakan mirip bom itu. Beruntung ia mampu beralih dari profesi yang cukup membahayakan lebih cepat.

Usai diberi saran oleh rekannya Kusnandar memberanikan diri datang ke kantor Bank BRI Unit Citayam. Kedatangan Kusnandar untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan alasan untuk membeli odong-odong seharga Rp 21 juta.

“Dikasih tahu teman (ajukan pinjaman ke BRI), alhamdulillah terbantu kita bisa pinjam di BRI, kalau nggak ke situ itu Rp 20 juta mau kemana? jangankan sama teman sama saudara aja kan susah,” lanjut Kusnandar.

Langkahnya tersebut ternyata menjadi pintu baru dalam usaha odong-odong, kini 9 tahun berlalu Kusnandar menjelma menjadi bos odong-odong yang memiliki 8 unit. Semua hasil jerih payahnya ditabung dan difokuskan untuk terus menambah unit odong-odong miliknya.

8 unit odong-odong tersebut disebar di beberapa daerah mulai dari Bogor, Susukan, Citayam, Depok hingga Tangerang. Kini usahanya tersebut nyaris tidak berisiko, hanya saja ia harus siap jika odong-odongnya rusak sehingga harus mengeluarkan biaya service yang mencapai Rp 2,5 juta .

Namun biaya service tersebut tergolong kecil sebab omzet bersih dalam satu bulan Kusnandar mampu mengantongi hingga 10 juta rupiah, ia bahkan kini telah memiliki rumah, motor mobil hingga menyekolahkan anak-anaknya.

“Alhamdulillah yang tadinya nggak punya motor, yang tadinya motornya butut sekarang motor baru, tadinya nggak punya mobil jadi punya, rumah juga sekarang ada 2,” cerita Kusnandar tentang pencapaiannya di bisnis odong-odong.

Hingga saat ini Kusnandar masih mengandalkan KUR BRI dalam menambah odong-odongnya, sebab dalam pengajuannya ia mengaku sangat dibantu dan cepat sehingga bisa langsung memesan odong-odong dengan model dan karakter yang terus berinovasi mengikuti jaman.

Kusnandar juga sempat mencoba peruntungan baru dengan menambah bisnis sampingan yaitu kios ikan di Kawasan Pabuaran, Kabupaten Bogor namun baru berjalan 4 tahun bisnisnya harus tertimpa musibah yaitu karyawan yang meninggal akibat tersengat listrik.

“Kios ikan di tiang 2, Pabuaran, Bogor karena anak buah saya kesetrum dan meninggal jadi saya trauma, padahal modalnya cukup besar yaitu Rp 100 juta dan bertahan 4 tahun,” Lanjut Kusnandar.

Hal itu membuat pria asli Brebes itu kapok dan menjual usahanya, kini Kusnandar fokus pada usaha odong-odong dan nantinya akan meningkatkan unit dan cabang baru. Biasanya Kusnandar mendatangkan odong-odong yang dipesannya dari Jawa Timur selama satu bulan.

Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah Kaunit BRI Citayam Arman mengatakan saat ini telah memiliki 2.057 debitur outstanding sisa pokok sebanyak Rp 55.570.000.000. Selain itu penyaluran KUR sejak tahun 2024 sampai dengan 17 April 2024 mencapai Rp 15.659.000.000.

“Saat ini debitur mencapai 2.057 sisa pokok sebanyak Rp 55.570.000.000 sementara penyaluran KUR sejak tahun 2024 sampai dengan 17 April 2024 mencapai Rp 15.659.000.000,” Jelas Arman di Kantor BRI Unit Citayam, Depok, Jumat (19/4/2024).

(hns/hns)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *