Jakarta

Pasar Gembrong di Cipinang, Jakarta Timur merupakan salah satu pusat penjualan mainan populer di Ibu Kota. Pasar ini menyediakan berbagai jenis mainan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Dari penelusuran detikcom, mainan impor China masih mendominasi di Pasar Gembrong. Mulai dari mobil mini, mobil remote control, sepeda mini, hingga pistol mainan, mayoritas diimpor dari China.

“Kalo di toko sini ada distributornya kita ada yang mengirim. Barangnya buatan dari China, motor (mini) juga buatan China,” kata Ade, salah satu penjaga toko mainan di Pasar Gembrong kepada detikcom, Jumat (12/4/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di toko Ade produk asal Negeri Tirai Bambu mendominasi hingga 80-90%. Sisanya barulah diisi oleh segmen mainan lokal. Jenis produk lokal sendiri misalnya mobil mainan berbahan plastik.

Menurut Ade mainan asal China cenderung lebih murah dibanding mainan lokal. Secara kualitas, produk impor china juga diklaim lebih bagus.

“Ya (mainan impor) harganya lebih murah kan, terus barangnya juga kan lumayan bagus secara kualitas. Dari perbandingan harga juga ada, kualitas juga ada,” tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh Aan, penjaga toko mainan lainnya di Pasar Gembrong. Menurutnya sekitar 80% mainan di tokonya diisi oleh mainan impor asal China.

“Di sini impor, ada sih yang lokal juga. Kalau yang lokal biasanya tuh seperti mobil-mobilan plastik. Tapi banyaknya China, hampir semua China,” imbuhnya.

Meski begitu masih ada pedagang yang menjajakan mainan lokal. Maulana misalnya, yang menjual mainan bus telolet berbahan dasar kayu. Umumnya mainan bus telolet yang dijualnya dibuat di sekitar Jakarta dan di Lampung.

Harga mainan tersebut dibanderol antara Rp 160 ribu per unit sampai Rp 475 ribu per unit, tergantung spesifikasi. Menurut Maulana mayoritas pembeli adalah kalangan anak-anak.

“Kalau yang paling murah, untuk bis telolet, Rp 160 ribu, yang paling mahal Rp 475 ribu. Bedanya hanya pakai remot dan nggak pakai remot. Ini bisa bunyi semua. Ini jenisnya kayu triplek, bukan plastik,” tutupnya.

(ily/kil)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *