Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengaku tidak mau ambil risiko saat menghadapi krisis pangan akibat fenomena El Nino. Oleh sebab itu, pemerintah memilih untuk memberikan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

“Dalam setiap suasana krisis kita mengambil risiko yang paling kecil. Seperti COVID-19, kita ada parameter kita dengarkan dari para ahli, dari yang membidangi, kemudian kita mengambil risiko terkecil begitu juga El Nino. Kerawanan pangan ini kita tidak mau mengambil risiko, karena itu kita melakukan treatment dengan tingkat yang paling maksimal,” ucap Muhadjir di Kantor Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).

Muhadjir kemudian menjelaskan alasan pihaknya memberikan bantuan pangan kepada 22 juta KPM lewat Badan Pangan Nasional. Hal ini karena jika dikalkulasi, rata-rata keluarga miskin di Indonesia mempunyai rata-rata 4,71 anggota keluarga. Ia menjelaskan program bantuan pangan untuk 22 juta KPM bisa menyentuh banyak orang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan tak memungkiri bahwa dari 22 juta KPM itu bakal ada yang mengalami exclusion error alias kesalahan data. Namun, menurutnya hal ini adalah situasi yang terkadang sulit dihindari.

“Inilah, kadang-kadang perhitungan yang sulit untuk dihindari, tetapi kita harus berani mengambil keputusan, tidak berani mengambil risiko terburuk,” jelasnya.

(kil/kil)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *