Jakarta

Lebaran identik dengan memberikan uang pecahan baru kepada keluarga dan kerabat terdekat. Bank Indonesia (BI) sendiri telah menyelenggarakan program penukaran uang baru selama periode Ramadan dan Lebaran.

Pecahan uang baru yang paling banyak ditukarkan masyarakat adalah pecahan Rp 2.000 dengan persentase sebesar 30,81%. Adapun dua pecahan uang baru lainnya, yakni pecahan Rp 5.000 sebesar 27,54% dan pecahan Rp 10.000 sebesar 18,21%.

“Adapun tiga pecahan dengan persentase penukaran tertinggi adalah Rp2.000 dengan persentase 30,81%, Rp5.000 dengan persentase 27,54% dan Rp10.000 dengan persentase 18,21%,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim di Gedung Transmedia, Kamis (28/3/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun realisasi penukaran uang tunai sampai dengan tanggal 27 Maret sebesar 75 triliun. Angka tersebut setara hampir 38% dari uang layak edar (ULE) yang disiapkan BI sebesar Rp 197,7 triliun.

Dia memperkirakan lonjakan penukaran uang ini terjadi pada akhir Maret dan pekan depan. Sebab, masyarakat telah bersiap-siap untuk mudik mulai pekan depan.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang di titik-titik yang telah disediakan BI maupun perbankan. Hal ini disebabkan karena telah terjamin keasliannya, jumlahnya, hingga tanpa biaya alias gratis.

“Kami menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran di titik-titik layanan BI dan perbankan karena pasti jumlahnya, pasti barunya, dijamin keasliannya, tidak ada hal-hal lain, misalkan ada sisipan uang palsu enggak, kita pastikan itu. Dan satu lagi pasti tidak berbiaya, itu yang paling penting,” jelasnya.

(kil/kil)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *